Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Pj Gubernur Jateng: Partisipasi Pemilu 82,5 Persen, Berjalan Kondusif, Jajaran Tetap Pantau Situasi Politik

Senin, 19 Februari 2024 | 14:32 WIB | 0 Views Last Updated 2024-02-20T15:43:01Z

 
Jateng, SuaraKilat -- Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Nana Sudjana menyebut partisipasi pemilih dalam Pemilu 2024 mencapai 82,5 persen. Kendati begitu, dia meminta jajarannya memantau perkembangan politik seusai pemungutan suara. Nana juga menginstruksikan para Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Pemprov Jateng) memperhatikan dan mewaspadai perkembangan sosial, dan ekonomi. "Saya minta semuanya terus memantau dan mengikuti perkembangan atau kegiatan di masyarakat. Masih ada dampak pemilu yang harus kita waspadai. Jangan sampai masyarakat resah," kata Nana saat Apel Pagi di Halaman Kantor Gubernur Jateng, Senin (19/2). 

Nana mengatakan proses pemungutan suara Pemilu 2024 di Jateng berjalan kondusif. Namun, menurutnya masih ada pemungutan suara susulan yang harus diperhatikan dan dikawal. Setidaknya terdapat 114 tempat pemungutan suara (TPS) di Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak. Ratusan TPS tersebut melakukan Pemilu susulan lantaran terdampak bencana banjir beberapa waktu lalu. Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Demak menjadwalkan sebanyak 27.669 pemilih di lokasi tersebut akan mengikuti pemilu susulan pada Sabtu 24 Februari 2024. 

Pihaknya meminta Badan Kesatuan Bangsa, Politik (Kesbangpol) Jateng dan Satuan Polisi Pamong Praja Jateng dapat mengawal jalannya Pemilu susulan bersama jajaran TNI dan Polri. "Jangan sampai ada masalah lain muncul dari pemilu ulang tersebut," kata Nana. Dia menjelaskan, di Jateng telah menggelar pemungutan suara ulang di 26 TPS pada 13 kabupaten/ kota. Saat itu, dia meminta ASN tetap fokus melayani dan menyejahterakan masyarakat sesuai bidang masing-masing.

Menurutnya, ada tiga hal yang terus menjadi perhatian, yaitu penurunan angka kemiskinan, pengendalian inflasi, dan kesehatan masyarakat.

Terkait kemiskinan dan kemiskinan ekstrem dia melihat ada progres selama satu tahun lalu. Namun, menurutnya, perlu lebih ditingkatkan lagi mengingat target untuk kemiskinan ekstrem pada 2024 harus 0 persen. "Kemiskinan saat ini masih 10,77 persen. Kemiskinan ekstrem turun dari 1,9 persen menjadi 1,1 persen. Tahun ini harus mampu mengurangi angka kemiskinan. Kita harus lakukan langkah konkret untuk mencapai target," katanya.

×
Berita Terbaru Update